Pemilik suatu perusahaan bersedia menanamkan hartanya dalam perusahaan karena berbagai alasan. Tetapi alasan utama pemilik bersedia menanamkan hartanya adalah karena harapan untuk memperoleh penghasilan atas investasinya dalam perusahaan tersebut. Perusahaan bersedia membagikan sebagian laba usaha yang diperolehnya kepada pemegang saham sebagai imbalan atas kesediaan mereka menanamkan dananya dalam perusahaan.
Apa yang dimaksud dengan Dividen?
Dividen adalah bagian dari laba usaha yang diperoleh perusahaan dan diberikan oleh perusahaan kepada para pemegang sahamnya sebagai imbalan atas kesediaan mereka menanamkan hartanya dalam perusahaan.
Biasanya, jumlah dividen yang dibagikan perusahaan kepada pemegang sahamnya tidak akan melebihi jumlah saldo laba ditahannya. Bahkan, sangat sedikit perusahaan yang bersedia membagikan dividen sama dengan jumlah laba ditahan yang dimilikinya.
Alasan Pembatasan Jumlah Dividen
Terdapat beberapa alasan mengapa suatu perusahaan membatasi jumlah dividen yang akan
dibagikannya kepada para pemegang saham, yaitu:
1.Rencana perusahaan untuk melakukan ekspansi di masa mendatang. Rencana semacam ini jelas membutuhkan dana yang cukup besar. Karena itu, sebagian dari laba ditahan suatu
perusahaan, biasanya ditahan untuk membiayai investasi dan ekspansi semacam ini.
2. Keinginan untuk membagikan dividen secara konstan dari tahun ke tahun. Sementara itu,
laba yang diperoleh perusahaan tidak selalu sama, bahkan terkadang mengalami kerugian.
Agar rencana perusahaan untuk membagikan dividen tahunan dalam jumlah yang konstan
dapat terealisasi, maka pada saat perusahaan memperoleh laba yang cukup besar, tidak semuanya dibagikan kepada pemegang saham. Sebagian ditahan untuk menjadi cadangan dividen di tahun-tahun yang perolehan labanya kecil atau tahun-tahun yang mengalami kerugian usaha.
3. Keinginan perusahaan untuk membentuk pelindung atau penyangga terhadap kemungkinan rugi usaha yang dapat terjadi di masa mendatang.
4. Persetujuan yang dibuat dengan kreditor tertentu, yang meminta perusahaan tidak membagikan seluruh laba usahanya atau seluruh laba ditahannya, sebagai jaminan bahwa dana yang dipinjamkan kepada perusahaan dapat dikembalikan.
5. Dan lain sebagainya.
Jenis-Jenis Dividen
Bagian dari laba usaha perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham dapat diwujudkan dalam berbagai bentuknya, tergantung pada keadaan perusahaan ketika pembagian dividen tersebut. Jenis-jenis dividen yang dapat dibagikan oleh perusahaan kepada pemegang sahamnya adalah:
1. Dividen Tunai, yaitu bagian laba usaha yang dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk uang tunai. Sebelum dividen dibagikan, perusahaan harus mempertimbangkan ketersediaan dana untuk membayar dividen. Jika perusahaan memilih untuk membagi dividen tunai, itu berarti pada saat dividen akan dibagikan kepada pemegang saham perusahaan memiliki uang tunai dalam jumlah yang cukup. Hal lain yang perlu diketahui adalah bahwa dividen tunai tidak dibagikan kepada pemegang saham treasuri.
Sebagai contoh, pada tanggal 2 Mei 2012 PT. Duta Niaga mengumumkan kepada
seluruh pemegang sahamnya akan membagikan dividen tunai sebesar Rp150 per lembar
saham. Pada tanggal 18 Mei 2012, dividen tunai tersebut dibayarkan atas seluruh 1.000.000
lembar sahamnya yang telah beredar.
Jadi, jurnal yang perlu dibuat berkaitan dengan aktivitas pembagian dividen ini adalah:
Pada tanggal 2 Mei 2012, yaitu saat dividen diumumkan:
Pada tanggal 18 Mei 2012, yaitu saat dividen dibagikan:
uang tunai yang cukup untuk dibagikan sebagai dividen kepada seluruh pemegang
2. Dividen Harta, yaitu bagian dari laba usaha perusahaan yang dibagikan dalam bentuk harta selain kas. Walaupun dapat berbentuk harta lain, tetapi biasanya harta tersebut dalam bentuk surat berharga yang dimiliki oleh perusahaan. Jika surat berharga yang dimiliki suatu perusahaan akan dibagikan sebagai dividen kepada pemegang sahamnya, maka nilai wajar atau harga pasar surat berharga tersebut yang dijadikan dasar pencatatan.
Sebagai contoh, PT. Koinmas memiliki 150.000 lembar saham PT. Astro Internasional yang dibelinya di bursa efek dengan harga Rp1.200 per lembar pada tanggal 5 Februari 2012. Pada tanggal 2 Mei 2012, PT. Koinmas mengumumkan kepada seluruh pemegang 1.000.000 lembar sahamnya akan membagikan dividen dalam bentuk surat berharga. Disebutkan bahwa setiap pemegang 10 lembar saham PT. Koinmas akan memperoleh 1 lembar saham PT. Astro Internasional. Pada saat pengumuman tersebut, harga pasar saham PT. Astro Internasional di bursa efek adalah Rp1.400 per lembar. Pada tanggal 18 Mei 2012, sebanyak 100.000 lembar saham PT. Astro Internasional dibagikan kepada pemegang saham PT. Koinmas.
Jadi, jurnal yang perlu dibuat berkaitan dengan aktivitas pembagian dividen ini adalah:
Pada tanggal 2 Mei 2012, yaitu saat dividen diumumkan:
Pada tanggal 18 Mei 2012, yaitu saat dividen dibagikan:
3. Dividen Skrip atau dividen utang, yaitu bagian dari laba usaha perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk janji tertulis untuk membayar sejumlah uang di masa mendatang. Dividen skrip terjadi karena perusahaan ingin membagi dividen dalam bentuk uang tunai, tetapi tidak tersedia kas yang cukup, walaupun laba ditahan menunjukkan saldo yang cukup. Karena itu, pihak manajemen perusahaan menjanjikan untuk membayar sejumlah uang di masa mendatang kepada para pemegang saham. Dividen skrip dapat disertai dengan bunga, dan dapat pula tanpa bunga.
Sebagai contoh, PT. LaSiDo merencanakan membagikan dividen sebesar Rp150 per lembar saham. Tetapi ternyata pada awal bulan Mei 2012, perusahaan tidak memiliki 1.000.000 lembar sahamnya yang telah beredar. Jadi, pada tanggal 2 Mei 2012 perusahaan mengumumkan akan membagikan dividen dalam bentuk dividen skrip, dengan suku bunga sebesar 2% per bulan. Pada tanggal 30 Juni 2012 dibayarkan seluruh dividen tersebut dalam bentuk dividen tunai.
Jadi, jurnal yang perlu dibuat berkaitan dengan aktivitas pembagian dividen ini adalah:
Pada tanggal 2 Mei 2012, yaitu saat dividen diumumkan:
Pada tanggal 30 Juni 2012, yaitu saat dividen dibagikan:
4. Dividen Saham, yaitu bagian dari laba usaha yang ingin dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk saham baru perusahaan itu sendiri. Dividen saham dibagikan karena perusahaan ingin mengkapitalisasi sebagian laba usaha yang diperolehnya secara permanen.
Jika dividen saham dibagikan, tidak ada aset yang akan dibagikan dan setiap pemegang saham memiliki bagian (proporsi) kepemilikan yang sama pada perusahaan. Pembagian dividen saham akan mengakibatkan jumlah lembar saham yang beredar bertambah banyak. Tetapi total aset dan kewajiban perusahaan tidak akan mengalami perubahan, baik sebelum maupun sesudah pembagian dividen. Berkaitan dengan pembagian dividen saham ini, nilai wajar atau nilai pasar saham tersebut yang digunakan sebagai dasar pencatatan.
Sebagai contoh, PT. Merah Putih berencana akan membagikan dividen dalam bentuk saham baru PT. Merah Putih. Dari total 1.000.000 lembar saham PT. Merah Putih yang beredar, setiap 5 lembar saham lama akan memperoleh 1 lembar saham baru yang memiliki nilai nominal Rp1.000 per lembar dan memiliki harga pasar Rp1.200 per lembar. Pada tanggal 2 Mei 2012, manajemen PT. Merah Putih mengumumkan pembagian dividen tersebut dan pada tanggal 18 Mei 2012 dividen dibagikan kepada pemegang sahamnya.
Ini berarti jumlah saham baru yang akan dibagikan sebanyak 1.000.000 : 5 = 200.000 lembar saham baru. Dengan nilai nominal Rp1.000 per lembar dan harga pasar Rp1.200 per lembar, nilai total saham baru yang dibagikan adalah Rp240.000.000. Jadi, jurnal yang perlu dibuat berkaitan dengan aktivitas pembagian dividen ini adalah:
Pada tanggal 2 Mei 2012, yaitu saat dividen diumumkan:
Pada tanggal 18 Mei 2012, yaitu saat dividen dibagikan:
5. Dividen Likuidasi, yaitu dividen yang ingin dibayarkan oleh perusahaan kepada pemegang saham dalam berbagai bentuknya, tetapi tidak didasarkan pada besarnya laba usaha atau saldo laba ditahan perusahaan. Dividen likuidasi merupakan pengembalian modal atas investasi pemilik oleh perusahaan. Jenis deplesi seperti ini banyak terjadi pada perusahaan yang memiliki aset tetap yang nilai bukunya berkurang akibat berkurangnya kandungan aset tetap tersebut, yang dikenal dengan sebutan deplesi.
Deplesi yang diakui pada suatu periode akuntansi tertentu dapat dijadikan dasar untuk menentukan besarnya dividen likuidasi selama periode tersebut. Biasanya, perusahaan-perusahaan pertambangan atau pengolahan hutan memberikan dividen likuidasi secara rutin. Di sini yang penting adalah pihak pemegang saham harus mengetahui berapa bagian dividen yang diterimanya yang merupakan dividen laba dan berapa yang merupakan dividen likuidasi.
Sebagai contoh, manajemen PT. Sumber Mas berencana membagikan dividen kepada para pemegang saham sebesar Rp250.000.000. Pihak manajemen perusahaan menyatakan bahwa dari total dividen ini, sejumlah Rp150.000.000 dinyatakan sebagai bagian dari laba dan sisanya merupakan pengembalian atas modal pemilik perusahaan. Pengumuman tersebut terjadi pada tanggal 2 Mei 2012 dan dibagikan kepada pemegang saham pada tanggal 18 Mei 2012. Karena itu, jurnal yang perlu dibuat berkaitan dengan aktivitas pembagian dividen ini adalah:
Pada tanggal 2 Mei 2012, yaitu saat dividen diumumkan:
Pada tanggal 18 Mei 2012, yaitu saat dividen dibagikan:
TAG: EKUITAS PEMILIK, DIVIDEN, JENIS DIVIDEN
Referensi:
Rudianto.2012.Pengantar Akuntansi.Jakarta: Erlangga
0 Response to "Dividen dan Jenis-jenis Dividen serta Pencatatannya"
Post a Comment