MATERI MAKALAH TENTANG UTANG DAN PENCATATANNYA
Dalam membiayai operasi dan investasinya, suatu perusahaan tidak selalu memiliki dana yang dari setoran modal pemilik. Jika setoran modal dari pemilik cukup untuk membiayai seluruh aktivitas perusahaan, maka perusahaan tidak membutuhkan tambahan dana dari luar.
Akan tetapi, dana yang berasal dari pemilik tidak selalu cukup untuk membiayai operasi dan investasi perusahaan sehingga dibutuhkan sumber dana selain dari pemilik perusahaan. Sumber dana perusahaan selain dari pemilik adalah utang, yang dapat berupa utang usaha ataupun utang bank.
Apa itu Utang?
Pengertian Utang adalah kewajiban perusahaan untuk membayar sejumlah uang/jasa/barang di masa mendatang kepada pihak lain akibat transaksi yang dilakukan di masa lalu.
Tidak semua bentuk kewajiban merupakan utang bagi setiap perusahaan. Contohnya adalah kewajiban untuk memberikan layanan purna jual bagi sebuah perusahaan yang memberikan garansi purna jual bagi konsumennya.
KRITERIA UTANG
Agar dapat dikelompokkan sebagai utang, kewajiban harus memiliki kriteria:
1. Jumlah Nominalnya Jelas
Ini berarti utang tidak dapat didasarkan pada taksiran besarnya kewajiban yang harus
dibayar di masa mendatang.
2. Pihak Penerimanya Jelas
Pihak penerima uang atau barang atau jasa yang akan diberikan perusahaan di masa
mendatang harus diketahui dengan pasti. Kewajiban yang tidak diketahui pihak penerimanya, seperti garansi purna jual, tidak dapat dikelompokkan sebagai utang.
3. Berdasarkan Transaksi yang Telah Terjadi di Masa Lalu
Utang tersebut timbul akibat transaksi dan kesepakatan legal yang telah terjadi, bukan
karena suatu niat baik atau kewajiban sosial.
Utang dicatat dan diakui sebesar nilai jatuh temponya, yaitu jumlah uang yang harus dibayarkan kepada kreditor pada tanggal yang telah disepakati. Bunga yang mengikuti suatu utang diakui sebagai beban bunga tahun berjalan, bukan ditambahkan pada nilai nominal utang.
PENGELOMPOKAN UTANG
Utang dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis utang berdasarkan kategori yang diciptakan, seperti:
A.Utang Berdasarkan Jenis Transaksi
Berdasarkan jenis aktivitas transaksi yang dilakukan dan menjadi penyebab munculnya
utang, maka utang dapat dikelompokkan menjadi:
1. Utang Usaha, yaitu utang yang berasal dari transaksi pembelian barang dan jasa dalam rangka memperoleh pendapatan usaha perusahaan. Sebagai contoh, pembelian barang dagang yang dilakukan secara kredit akan menghasilkan utang usaha bagi perusahaan. Pencatatan utang usaha biasanya hanya didasarkan pada nota, kwitansi, atau faktur.
Sebagai contoh, PT. DoMiNo adalah distributor DVD Player merk “Akira". Pada tanggal 19 Mei 2012, perusahaan tersebut membeli 100 unit DVD Player dengan harga membayar dalam tempo 45 hari dengan persyaratan 2/20, n/45. Pada tanggal 5 Juni Rp300.000 per unit. Atas transaksi tersebut PT. DoMiNo diberi kesempatan untuk Jadi, jurnal yang dibuat berkaitan dengan transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
Jadi, jurnal yang perlu dibuat berkaitan dengan transaksi tersebut adalah sebagai 2012, PT. DoMiNo melunasi utangnya dan memperoleh potongan sebesar 2%. Pada tanggal 19 Mei 2012, yaitu saat pembelian barang dilakukan:
Pada tanggal 5 Juni 2012, yaitu saat pelunasan utang usaha dilakukan:
2. Utang Bank, yaitu utang yang timbul dari transaksi pemberian pinjaman bank kepada
perusahaan. Utang bank biasanya mencakup persyaratan pembayaran, jangka waktu
pinjaman, dan bunga pinjaman yang dibebankan.
Sebagai contoh, pada tanggal 1 April 2012 PT. DoMiNo memperoleh kredit sebesar Rp500.000.000 dari Bank Pembangunan Nusantara dengan jangka waktu pinjaman selama 2 tahun. Sedangkan suku bunga pinjaman yang dibebankan adalah 24% per tahun, di mana bunga dibayarkan secara bulanan setiap awal bulan.
Jadi, jurnal yang perlu dibuat berkaitan dengan transaksi tersebut adalah sebagai
Berikut:
Pada tanggal 1 April 2012, yaitu saat kredit dari bank diterima:
Pada tanggal 1 Mei 2012, yaitu saat beban bunga dibayarkan:
3. Wesel Bayar, yaitu utang yang disertai dengan janji tertulis kepada pihak kreditornya
untuk membayar sejumlah uang di masa mendatang dalam jumlah yang telah disepakati
beserta bunga yang telah ditentukan.
Sebagai contoh, pada tanggal 1 Februari 2012 PT. DoMiNo mengeluarkan wesel bayar senilai Rp300.000.000 dengan suku bunga sebesar 36% per tahun, dan bunga dibayarkan sekaligus saat jatuh tempo. Wesel bayar tersebut jatuh tempo pada tanggal 1 Juni 2012.
Jadi, jurnal yang perlu dibuat berkaitan dengan transaksi tersebut adalah sebagai
berikut:
Pada tanggal 1 Februari 2012, yaitu saat wesel diterbitkan:
Pada tanggal 1 Juni 2012, yaitu saat wesel bayar jatuh tempo:
4. Obligasi, yaitu surat utang yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang berisi kesediaan
untuk membayar sejumlah uang di masa mendatang beserta sejumlah bunga sesuai
dengan yang dijanjikan.
5. Utang Dividen, yaitu kewajiban perusahaan kepada para pemegang sahamnya untuk membayar di masa mendatang dalam berbagai bentuknya, baik kas, surat berharga,
Maupun saham.
6. Utang Pajak, yaitu kewajiban yang timbul akibat perusahaan belum membayar pajak
yang dikenakan sesuai dengan perundangan yang berlaku, seperti pajak pertambahan
nilai, pajak penghasilan, dan sebagainya.
Sebagai contoh, pada tanggal 12 Mei 2012 PT. DoMiNo, distributor DVD Player,
menjual 50 unit DVD Player dengan harga Rp400.000 per unit. Atas penjualan tersebut,
konsumennya dibebani pajak pertambahan nilai sebesar 10%.
Jadi, atas transaksi tersebut, jurnal yang perlu dibuat adalah sebagai berikut:
7. Utang Jenis lainnya.
B. Utang Berdasarkan Jangka Waktu Jatuh Temponya
Berdasarkan jangka waktu jatuh temponya, utang dapat dikelompokkan ke dalam kelompok:
1. Utang Jangka Pendek, yaitu utang yang harus dilunasi dalam tempo satu tahun. Termasuk dalam kelompok ini adalah utang usaha, utang dividen, utang jangka panjang yang segera jatuh tempo, dan lainnya.
2. Utang Jangka Panjang, yaitu utang yang jatuh temponya lebih dari satu tahun atau satu periode akuntansi. Jatuh temponya dapat terjadi dalam 1,5 tahun atau 2 tahun atau lima tahun atau lebih dari itu. Sebagai contoh, wesel bayar, obligasi, dan lain sebagainya. Utang jangka panjang biasanya timbul karena adanya kebutuhan dana untuk membeli tambahan aset tetap, menaikkan jumlah modal kerja permanen, membeli perusahaan lain, atau mungkin juga untuk melunasi utang-utang yang lain.
Referensi:
Rudianto.2012.Pengantar Akuntansi.Jakarta: Erlangga
0 Response to "Utang Dan Pencatatannya"
Post a Comment