Sering menjadi pertanyaan dari kaum non kristiani mengenai hal sunat. Mengapa banyak umat kristiani tidak melakukan sunat? Kira-kira seperti itu pertanyaan yang sering Muncul. Kali ini saya sekedar mau sharing apa yang saya dapatkan saat saya mengikuti kelas katekisasi.
Kelas katekisasi adalah proses dimana pembelajaran menganai Agamanya (dalam hal ini agama kristen) dan mempelajari apa yang seharusnya di kehendaki oleh Tuhan dan agar diteguhkan menjadi anggota sidi yang merupakan kelanjutan dari Baptisan.
Kelas katekisasi adalah proses dimana pembelajaran menganai Agamanya (dalam hal ini agama kristen) dan mempelajari apa yang seharusnya di kehendaki oleh Tuhan dan agar diteguhkan menjadi anggota sidi yang merupakan kelanjutan dari Baptisan.
Proses sunat atau kegitan sunat adalah tanda bahwa seseorang mengakui Bapak pencipta, Anak dan Roh Kudus. Proses sunat dilakukan pada masa perjanjian lama. Jadi setalah adanya perjanjian Baru yang merupakan pembaharu dari apa yang sudah ada.
Di Perjanjian Baru, proses pengakuan akan Tritunggal dilakukan dengan proses Baptisan. Jadi seseorang yang sudah melakukan Baptisan itu sama saja dengan orang yang sudah melakukan sunat.
Di Perjanjian Baru, proses pengakuan akan Tritunggal dilakukan dengan proses Baptisan. Jadi seseorang yang sudah melakukan Baptisan itu sama saja dengan orang yang sudah melakukan sunat.
Sampai disini mungkin sedikit sudah bisa dimengerti mengapa sebagian besar kaum Adam Kristiani tidak melakukan Sunat. Dan dari pembelajaran katekisasi, Pendeta mengatakan bahwa Jika seseorang sudah disunat tidak mungkin disunat lagi. Makanya, kalo sudah diBaptis tidak melakukan sunat fisik lagi (proses khitan).
Akan tetapi memang ada orang yang sudah diBaptis tapi melakukan sunat lagi karena alasan kesehatan. Hal tersebut diperbolehkan menyunatkan dirinya. Jadi Sunat dan Baptis adalah sama, yaitu Tanda pengakuan terhadap TUHAN.
Sebelumnya saya tinggal di rumah seorang pendeta yang anaknya merupakan seorang pendeta juga. Suatu Saat Anaknya kecelakaan dan kakinya cedera sehingga untuk sementara tidak bisa berjalan dalam beberapa bulan. Karena cedera yang dialami anaknya itu, sehingga saya ikut membantu dalam kesehariaanya seperti harus mandi, berpakaian, dan kencing.
Karena itu, saya tahu kalo pendeta itu gak sunat tapi udah Baptis dong. Maka saat itu yang ada dibenak saya "pendeta aja gak sunat ya....". Jadi sekali lagi, Proses sunat dan Baptis adalah sama sebagai tanda pengakuan kepada TUHAN.
Karena itu, saya tahu kalo pendeta itu gak sunat tapi udah Baptis dong. Maka saat itu yang ada dibenak saya "pendeta aja gak sunat ya....". Jadi sekali lagi, Proses sunat dan Baptis adalah sama sebagai tanda pengakuan kepada TUHAN.
