Asal usul Huruf K di Belakang Nilai Harga pada Mata uang rupiah

Sekarang ini sudah banyak masyarakat dan pengusaha yang menggunakan huruf "K" pada setiap nilai atau harga suatu barang maupun jasa contohnya adalah: pada penjualan kopi di warung kopi tercantum papan informasi harga 10K /Gelas, atau pada jasa transportasi Grab Harga 5K untuk jumlah pembayaran 5000 rupiah.

Namun taukah Anda apa maksudnya huruf "K" itu?

Huruf K itu bermaksud untuk redenominasi suatu penulisan harga. sehingga penulisan lebih cepat dengan menghilangkan tiga angka dibelakang. 

huruf K itu sendiri berasal dari Kilo. Dimana Kilo merupakan konversi ribuan dari gram. sehingga banyak sekali penggunaan K untuk mengganti nilai ribuan pada suatu nilai atau harga.

Hal ini sangat baik mendukung redenominasi nilai uang rupiah yang saat ini sedang digadang-gadang oleh Bank Indonesia. Akan tetapi, Bank Indonesia perlu mengedukasi bagaimana dan seperti apa maksud dari redenominasi uang rupiah. Sehingga Redenominasi yang telah lama di gadang-gadang dapat segera terealisasi.

Menurut Wikipedia;
Redenominasi adalah penyederhanaan nilai mata uang menjadi lebih kecil tanpa mengubah nilai tukarnya. Pada waktu terjadi inflasi, jumlah satuan moneter yang sama perlahan-lahan memiliki daya beli yang semakin melemah. Dengan kata lain, harga produk dan jasa harus dituliskan dengan jumlah yang lebih besar.
 Selanjutnya Sri Mulyani memaparkan bahwa;
Pengertian redenominasi adalah menerbitkan suatu nilai baru dan diikuti dengan perubahan harga-harga sehingga tidak menimbulkan gejolak di masyarakat. Sedangkan sanering adalah memotong nilai uang, di mana harga barang tetap, bahkan cenderung meningkat sehingga daya beli masyarakat menurun.
contoh dari redenominasi adalah Misalnya kita membeli Gula pasir seharga 10.000 rupiah maka nilai setelah redenominasi adalah Rp 10, sehingga tidak ada lagi tiga digit 0 di belakang. walaupun nilai secara kasat mata kila melihat menjadi sedikit tapi sebenarnya tujuan redenominasi  ada mengecilkan tapi memiliki nilai yang tetap sama.

Hal ini tentunya akan sangat membingungkan. Oleh karena itu, perlu persiapan yang matang agar redenominasi mata uang rupiah tidak menimbulkan inflasi yang tidak perlu.

Sekian informasi yang dapat dibagikan, semoga bermanfaat bagi pembaca.

~SHARING IS SIMPLE~